Dies Natalis ke-31, IAI TABAH Lamongan Gelar Seminar Internasional Bertajuk Transformasi Pendidikan
Berita IAI TABAH--Senin, 14 April 2025, IAI TABAH Lamongan Gelar Seminar Internasional via zoom diikuti oleh 162 peserta dari berbagai instansi. Seminar internasional kali ini mengangkat tema "Reimagining Education – Building Resilience and Sustainability in a Changing World Dalam beberapa tahun terakhir, transformasi digital telah meningkat pesat, membentuk kembali cara pendidikan disampaikan dan diakses, serta memunculkan tantangan khusus terhadap keberlanjutan dalam pendidikan.
Mengawali sesi seminar internasional
ini, Dr. Alimul Muniroh, M.Ed. rektor IAI TABAH dalam sambutannya menukil satu
maqola yakni “Al-muhafadhotu 'ala qodimis sholih wal akhdzu bil
jadidil ashlah”, di mana Pendidikan di dunia yang sudah berubah ini tetap melestarikan
sesuatu tradisi lama yang baik dan melakukan inovasi serta mengambil nilai baru
yang lebih baik.
“Adanya era digital menjadi kekuatan dan komitmen IAI TABAH sebagai lembaga pendidikan islam memberikan pembelajaran untuk menuju masa depan yang lebih baik,” ujar rektor.
Seminar internasional yang berlangsung secara online via Zoom ini disajikan secara panel, terdiri dari pembicara dari tiga negara: 1) Assoc. Prof. Dr. Zaharah Hussin dari University of Malaya Malaysia, 2) Assoc. Prof. Dr. Anshari Ali (Universiti Brunei Darussalam), dan 3) Prof. Dr. H. Ahmad Muhibbin Zuhri, M.Ag., selaku Sekretaris Lembaga Pengembangan Pesantren dan Diniyah (LPPD) Provinsi Jawa Timur.
Assoc. Prof. Dr. Zaharah Hussin
dari University of Malaya Malaysia membuka diskusi dengan menekankan esensi
fundamental pendidikan sebagai modal utama dalam menghadapi dinamika global
yang terus bergerak. Beliau menggarisbawahi pentingnya kemampuan adaptasi dan
kesinambungan dalam proses belajar dan mengajar di tengah perubahan zaman yang
tak terhindarkan.
“Pendidikan merupakan senjata yang diperlukan untuk era dunia yang berubah. Kita harus mampu terus belajar dan mengajar, apa pun yang terjadi. Keberlanjutan dalam pembelajaran mengacu pada penciptaan proses, lingkungan, dan sistem pembelajaran yang berdampak jangka panjang, inklusif, mudah beradaptasi, dan mampu mendukung generasi saat ini dan masa depan,” tutur Prof. Zaharah.
Menariknya, Prof Zaharah juga menyatakan bahwa pendidikan saat ini dipengaruhi sangat cepat dan tidak terprediksi dikarenakan media sosial yang dikendalikan oleh ujung jari. Sehingga mengefek bagaimana cara kita hidup termasuk belajar dan bersekolah. “Kemajuan teknologi, AI, big data, robot menggantikan banyak pekerjaan alamiah termasuk di dunia Pendidikan seperti kegiatan online learning dan webinar,” tambahnya.
Beliau juga berpesan di era digital, guru dan ortu harus dekat dan mengenali dengan teknologi agar bisa mengontrol peserta didiknya. Pengaruh global terhadap sosiobudaya masyarakat sangatlah kuat. Kita menerima, tapi harus selektif.
Berikutnya gagasan dari Assoc. Prof.
Dr. Anshari Ali (Universiti Brunei Darussalam) yang mengupas tentang bagaimana
memanfaatkan teknologi digital untuk pendidikan berkelanjutan dan kesejahteraan
masyarakat. Sejalan dengan Prof. Zaharah, dosen UBD asli Madura ini memaparkan
bahwa adanya teknologi, melahirkan AI, machine learning, big data, sistem
otomatitasi yang mana semua ini mengubah perilaku manusia di dunia. Khususnya
di dunia pendidikan akan bisa menjadi peluang bahkan tantangan.
“Tantangan dunia pendidikan adalah siswa maupun mahasiswa harus aware bahwa saat ini tidak hanya kompetisi dengan mahasiswa global, tapi juga melawan robot. Dimanapun Anda berada, yang dilihat adalah skill apa yang ada punya. Karena orang yang dibutuhkan nanti pada akhirnya adalah siapa yang memiliki kapabilitas dalam menyelesaikan masalah kompleks,” papar Prof. Ansari.
Menutup rangkaian materi yang
padat dan insightful, sesi terakhir menghadirkan perspektif mendalam mengenai
kontribusi signifikan dari institusi pendidikan pesantren terhadap fondasi
kehidupan berbangsa dan bernegara. Prof. Dr. H. Ahmad Muhibbin Zuhri, M.Ag.,
selaku Sekretaris LPPD Provinsi Jawa Timur, mengupas tuntas peran vital
pesantren dan madrasah diniyah dalam konteks tata kelola yang berkeadilan dan
berkelanjutan. Beliau menekankan bahwa fungsi kedua lembaga ini jauh melampaui
sekadar transfer ilmu pengetahuan agama.
“Signifikansi pesantren dan pendidikan diniyah dalam penguatan tata kelola kehidupan berbangsa dan bernegara meliputi pengembangan SDM, pendidikan karakter warga negara, partisipasi dalam proses demokrasi, pengembangan ekonomi berbasis komunitas, dan inovasi kebijakan publik,” terangnya.
Sesi diskusi berlangsung dinamis
dan interaktif, merespons beragam tantangan krusial dalam dunia pendidikan
Islam kontemporer. Pertanyaan pertama dari peserta menyoroti urgensi
harmonisasi antara kearifan lokal dan pengetahuan global dalam memperkuat ketahanan
pendidikan. Penanya kedua mengangkat isu mendasar terkait optimalisasi alat
digital untuk menekan ketidaksetaraan pendidikan, terutama di wilayah pedesaan
yang seringkali terpinggirkan. Sementara itu, pertanyaan ketiga menyentuh
permasalahan sensitif mengenai upaya mencari solusi efektif dalam menangani
kasus kekerasan seksual yang sayangnya masih terjadi di lingkungan pendidikan
Islam.
Kegiatan seminar internasional yang dipandu oleh Dini Amalia, MA (ketua program studi Tadris Bahasa Inggris IAI TABAH) ini mendapat respon positif dari kesan dan pesan yang masuk di tautan daftar hadir. Semoga IAI TABAH Lamongan secara annual dapat mengadakan seminar internasional dan lebih-lebih ke depannya dapat menyelenggarakan konferensi internasional.
Tina and 3858 orang menyukai Postingan ini.