Studium Generale Fakultas ushuluddin dan Dakwah: Moderasi Agama di Era Digital
Berita IAI TABAH--Fakultas Ushuluddin dan Dakwah (FUDA) sukses menyelenggarakan Studium Generale pada semester genap tahun ajaran 2024/2025 dengan tema “Moderasi Beragama di Era Digital: Peran Al-Qur'an dan Komunikasi dalam Membangun Masyarakat.” Kegiatan ini Berlangsung pada Sabtu, 25 Januari 2025, bertempat di Aula K.H. Musthafa dan dihadiri oleh seluruh dosen home base FUDA serta mahasiswa dari Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) dan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (IAT) yang berjumlah 60 mahasiswa.
Acara ini diawali dengan acara pembukaan sebagai seremonialnya dengan bertindak sebagai MC adalah Nawang Wulandari Prodi IAT semester II, Pembacaan ayat suci Baity prodi IAT semester VI, Dirigent Shofiyah prodi KPI semester IV, kemudian dilanjutkan dengan sambutan Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Ibu Siti Fahimah, MA. Dalam sambutannya, beliau menjelasakan paparan urgensitas studum general sebagai kegiatan transfer ilmu antara akademisi, praktisi dan mahasiswa sebagai ajang yang cukup urgen dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan pentingnya mahasiswa dan dosen memahami konteks moderasi beragama untuk membangun masyarakat yang toleran dan inklusif. “Era digital menawarkan peluang besar, tetapi juga tantangan yang memerlukan pendekatan berbasis nilai-nilai agama yang moderat dan kemampuan komunikasi yang baik,” tegasnya. Setelah itu beliau melanjutkan dengan pemaparan agenda kurikulum yang harus dilalui oleh mahasiswa dan dosen, dinatarnya tentang KRS, SKPI, dan Tri Darma dosen.
Kemudian Yang bertindak sebagai nara sumber dalam acara ini adalah Dr. Hasan Mahfudz, M.Hum selaku ketua rumah moderasi beragama UIN Sunan Ampel Surabaya. Dalam pemaparannya menjelaskan bahwa Moderasi beragama menjadi pendekatan utama dalam mencegah radikalisme dan polarisasi sosial di era digital, Pentingnya literasi digital bagi mahasiswa dan dosen untuk menyaring informasi yang sesuai dengan nilai-nilai Islam, Sinergi antara nilai-nilai Al-Qur'an dan pendekatan komunikasi dapat menjadi solusi efektif dalam meredam konflik sosial. Dan Pemanfaatan media digital sebagai sarana dakwah yang inklusif dan adaptif. Sebagaimana yang dikatakan oleh Dr. Hasan Mahfudz bahwa Era digital memberikan peluang besar bagi kita untuk menyebarkan nilai-nilai moderasi beragama. Namun, ini juga menjadi tantangan, karena digitalisasi seringkali memicu misinformasi yang dapat memperburuk polarisasi sosial.
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah bertujuan untuk Memberikan pemahaman yang mendalam tentang konsep moderasi beragama dalam konteks era digital, Menggali peran Al-Qur'an dan ilmu komunikasi dalam membangun masyarakat yang harmonis dan toleran, Meningkatkan kesadaran mahasiswa dan dosen akan tantangan digitalisasi terhadap kehidupan sosial dan agama serta menyediakan ruang diskusi bagi mahasiswa untuk merumuskan langkah strategis menghadapi tantangan era digital.
Dalam kegiatan ini semua peserta baik mahasiswa maupun dosen sangat antusias terhadap materi yang disampaikan, hal itu terlihat dari beberap pertanyaan yang diajukan peserta saat sesi tanya jawab yang diwakili oleh 4 mahasiswa yaitu Multazam dari Prodi IAT semester VI, Kamal Prodi KPI semester VI, Muchacha prodi IAT semester VI dan Vika prodi IAT semester VIII. Semua pertanyaan yang diajukan adalah berakitan dengan bagaimana mereka sebegai generasi Z bisa mempraktikkan moderasi dalam kehidupan yang nyata.
Terakhir harapan dari Acara ini diharapkan menjadi pemantik bagi Fakultas Ushuluddin dan Dakwah untuk terus mengadakan kegiatan serupa yang relevan dengan tantangan zaman. Mahasiswa dan dosen diharapkan dapat mengimplementasikan nilai-nilai moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari dan menjadikannya bagian dari gaya hidup digital. Selain itu, sinergi dengan Rumah Moderasi Beragama UIN Sunan Ampel Surabaya diharapkan terus berlanjut untuk mendukung pengembangan wawasan moderasi di kalangan akademisi dan bisa dilanjutkan.
Nisa and 4619 orang menyukai Postingan ini.