Peringati Dies Natalis ke-31 dan Momen Nuzulul Quran, IAI TABAH Lamongan Gelar Santunan Anak Yatim dan Doa Bersama
Berita IAI TABAH -- Bulan Ramadan adalah bulan suci yang penuh berkah dan penuh dengan orang-orang yang berlomba untuk berbuat kebaikan. Rahmat dan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT adalah yang paling diharapkan di bulan ini, sehingga banyak sekali program kebaikan yang hadir pada saat bulan Ramadan.
Salah satunya program yang diadakan setiap tahun sekali oleh civitas academica Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah (IAI TABAH) Lamongan pada bulan Ramadan adalah santunan anak-anak yatim/piatu yang dihadiri oleh seluruh dosen, tendik, serta perwakilan organisasi mahasiswa IAI TABAH Lamongan. Kegiatan ini dilaksanakan di aula KH. Musthofa IAI TABAH, Selasa (18/3/2025) pukul 14.00 WIB sampai selesai.
Acara yang diadakan oleh panitia Dies Natalis ini mengundang sekitar kurang lebih 31 anak yatim/piatu berasal dari internal dan lingkungan sekitar kampus dalam rangka memperingati Nuzulul Quran sekaligus bertepatan pada momen Dies Natalis ke 31 IAI TABAH Lamongan. Pemberian santunan berupa sejumlah uang dan bingkisan yang telah disiapkan oleh panitia ini berasal dari sumbangan para donatur, mulai dari dosen, karyawan, dan sejumlah sponsor.
Dr. Fithrotin, M.Th.I. Wakil Rektor III IAI TABAH menyampaikan bahwa IAI TABAH Lamongan berterimakasih kepada BMT Mandiri Sejahtera dan para donatur yang telah turut serta menyukseskan acara santunan. Kegiatan ini menjadi salah satu perantara doa, sebagaimana dipercaya bahwa doa anak-anak yatim mustajab karena kedudukannya yang istimewa dalam Islam.
"Kami mewakili pimpinan mengucapkan terimakasih kepada BMT Mandiri Sejahtera dan para donatur yang telah turut serta menyukseskan acara santunan, semoga kegiatan ini dapat menjadikan segala hajat kampus IAI TABAH terutama bercita-cita menjadi universitas dapat dikabulkan. Mohon doanya kepada adek-adek semua agar IAI TABAH menjadi kampus yang unggul, berdaya, dan terus mampu memberikan manfaat kepada masyarakat," ucap Fithrotin.
Ketua Panitia Sifwatir Rif'ah, M.M. menyampaikan bahwa acara ini selain bertujuan untuk menjalin tali silahturahim juga untuk meningkatkan kepedulian sosial kampus kepada anak yatim/piatu di lingkungan sekitar kampus (Tunggul, Kranji, Banjarwati, dan Drajat). "Kami juga menyampaikan rasa terima kasih, syukur, dan tidak lupa untuk mengajak pada setiap orang yang hadir untuk mendo’akan para donatur yang terlibat langsung dalam acara santunan ini," imbuhnya.
Acara berikutnya adalah doa bersama, tausiyah refleksi Nuzulul Quran, dan dilanjut buka puasa bersama pengasuh Yayasan Pondok Pesantren Tarbiyatut Tholabah. Dalam sambutannya Dr. Alimul Muniroh, M.Ed., rektor IAI TABAH Lamongan melaporkan "Peringatan Dies Natalis selain diisi dengan santunan anak yatim, di momen Ramadan ini semua prodi di IAI TABAH mengadakan kegiatan baksos dan Safari Ramadan. Tidak lain tidak bukan adalah sebagai bentuk rasa syukur dan kami ingin IAI TABAH dapat bermanfaat untuk masyarakat secara utuh."
Drs. H. Fathur Rohman selaku Ketua Yayasan menekankan pentingnya mengetahui sejarah dan tidak melupakan jasa para pendahulu. "Usia 31 tahun ini tidak tiba-tiba, IAI TABAH telah melalui proses yang panjang dan bisa sampai menjadi kampus seperti sekarang ini adalah berkat perjuangan para perintis terdahulu. Kita di sini, bapak ibu dosen, mahasiswa harus bisa meneladani perjuangan lillahi ta'ala para pendiri kampus ini. Sehingga kita semua mengabdi di IAI TABAH ini dapat memperoleh berkah," ujar Pak Fathur.
Acara dilanjutkan dengan tausiyah yang disampaikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Tarbiyatut Tholabah KH. Moh Sahlul Khuluq, M.H.I. Di momen peringatan Dies Natalis sekaligus nuzulul quran ini, saya ingin bercerita salah satu pesan mbah Yai Baqir Adelan. Mengutip QS Ali Imron ayat 159 yakni "Fa bimā raḥmatim minallāhi linta lahum, walau kunta faẓẓan galīẓal-qalbi lanfaḍḍụ min ḥaulika ..... Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu."
"Dalam hidup ini kuoso yo kuoso tapi ojo perkoso, kudu anduweni welas asih (rahmat). Seperti halnya kita kepada anak yatim, kepada sesama, rektor kepda dosen, dosen kepada mahasiswanya, maka akan disenangi oleh orang. Jika sebaliknya maka akan dijauhi orang. Terakhir, semoga kita semua selalu diberikan rahmat oleh Allah dan memiliki hati yang mengasihi (ra'fah) karena cinta kasih di dalam hati itu ibarat cahaya," terang Yai Sahul.
Sebelum melaksanakan buka puasa bersama-sama, acara selanjutnya ditutup dengan pembacaan tahlil dan doa oleh KH. Syafi' Ali. Harapannya semoga acara ini dapat menjadi amal jariyah dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. Serta ibadah selama bulan Ramadan diterima oleh Allah SWT dan kelak kita semua dikumpulkan di surga. Aamiin
"Insya Allah di tahun yang akan datang kegiatan tersebut bisa dilaksanakan kembali dan lebih meriah lagi," pungkas Suheri Widianto, M.Pd. sekretaris panitia Dies Natalis ke-31 IAI TABAH Lamongan.
Yeni and 1170 orang menyukai Postingan ini.