IAI TABAH–Kuliah Kerja Nyata (KKN) Participatory Action Research (PAR) Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah Lamongan tahun 2023 akan segera dilaksanakan di beberapa titik di Kecamatan Dukun Gresik. LP2M IAI TABAH menggelar pembekalan KKN di AULA KH. Musthofa IAI Tabah, Rabu 15/07/2023.
Pelaksanakan pembekalan KKN dilaksanakan selama dua hari 15-16 Juli 2023, dalam pembekalan juga akan dilakukan pembagian kelompok sesuai dengan lokasi yang telah ditentukan oleh LP2M
Kampus IAI TABAH tahun ini menerjunkan 73 mahasiswa KKN terdiri 69 KKN lokal, 4 KKN internasional di Malaysia, sedangkan yang kkn lokal akan ditempatkan di tujuh desa di Kecamatan Dukun Gresik.
Acara dibuka dengan sambutan oleh Dr. Raihan. M.Pd.I Wakil Rektor 1, ia menyampaikan mahasiswa harus mengubah mindset-nya, KKN adalah proses pengabdian kepada masyarakat yang harus dilaksanakan seluruh mahasiswa. Metode KKN Participatory Action Research (PAR) diharapkan agar seluruh mahasiswa selama pelaksanaan KKN mampu ikut serta dan turut aktif dalam kegiatan sosial masyarakat. Selain itu, mahasiswa diharapkan memperhatikan tiga aspek yang menjadi fokus menentukan program kerja KKN tahun ini yaitu Pendidikan, Sosial Keagamaan, dan Perekonomian Masyarakat
Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAI Tabah Dr. Fitotin, M.Th.I, dalam sambutannya menyampaikan bahwa KKN merupakan ajang belajar mahasiswa pada kehidupan riil di masyarakat. Mahasiswa sebagai insan terdidik harus mampu memberikan tauladan bagi masyarakat dan sebisa mungkin mampu memberikan solusi terhadap permasalahan masyarakat dengan mengimplementasikan keilmuan yang dipelajari dibangku kuliah. Mahasiswa juga diharapkan menjaga etika sewaktu di lokasi KKN.
Senada dengan Kepala LP2M, Anang Romli Ketua Panitia KKN PAR 2023 menyampaikan bahwa KKN adalah sarana penegasan bagi mahasiswa sebagai khodimul Ilmi wal ummah (pelayanan ilmu dan pengabdi kepada masyarakat). Mahasiswa boleh membatasi diri dalam ilmu sesuai konsentrasi. Namun sebagai pengabdi masyarakat mahasiswa harus totalitas. Dengan cerdas harus bisa membangkitkan partisipasi masyarakat dalam berbagai bentuk kegiatan sosial.
Ahmad Habla Al Faiz, peserta KKN juga menyampaikan harapannya, semoga dengan dilaksanakan pembekalan KKN, mampu dijadikan sebagai sarana belajar yang kemudian selanjutnya akan diaplikasikan dengan baik ketika proses pelaksanaan KKN selama satu bulan.
(Tim Humas)