Kamis, 8 Desember 2022 bertempat di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur, Asosiasi Perguruan Tinggi Keislaman Swasta Indonesia (APTISI) melaksanakan Munas 1 setelah pada bulan Juni 2022 lalu organisasi wadah bagi para pimpinan Perguruan Tinggi di Indonesia ini syahkan oleh Kemenkumham RI.
Prof. Dr. Ali Ramdhani, Dirjen Diktis Kemenag RI sebagai keynote speaker sekaligus membuka acara menggantikan Menteri Agama RI dalam sambutanya menukil kata Albert Einstein “The Measure of Intelligence Is the Ability To Change“, bahwa ukuran kecerdasan seseorang itu dilihat dari sejauh mana orang bisa berubah: beradaptasi dan berkolaborasi, inilah kunci bagi pengelola Perguruan Tinggi dalam menjawab segala tantangan dalam dunia pendidikan.
Dalam kesempatan ini juga, pejabat yang berasal dari UIN Sunan Gunung Jati tersebut menyampaikan 4 isu yang berkembang dalam dunia pendidikan, yakni 1. Aksesibilitas, bagaimana kita memberikan kesamaan kesempatan bagi masyarakat untuk mendapatkan pendidikan di tingkat tinggi, 2. Kualitas pendidikan, saat ini yang dibutuhkan adalah keahlian yang bermuara pada sertifikasi kompetensi dan keahlian dalam beradaptasi dengan tehnologi, 3. Relevansi dan Daya saing baik nasional maupun internasional, dan 4. Tata kelola/ good governance yang berkaitan tentang kredibilitas kompetensi pengelola, transparansi manajemen perbaikan dan keterbukaan, responsibility pengelola dan stakeholder, serta akuntabilitas dalam pengembangan kedepan yg jelas dan terukur.
Hanya bagi mereka yang bisa beradaptasi dengan kondisi yang akan bisa eksis, bahkan dosen adalah salah satu profesi yang akan hilang digantikan oleh kemajuan tehnologi jika dilihat dari perkembangan pola pendidikan tinggi yang berbasis cyber tehnologi.
Dr. Raikhan mewakili pimpinan IAI TABAH yang hadir dalam munas ini bersama lebih dari 200 pimpinan Perguruan Tinggi swasta di Indonesia berharap bahwa semua yang disampaikan oleh Dirjen tersebut akan menjadi dasar dalam pengembangan IAI TABAH kedepannya. (rkn)