Komunikasi merupakan sesuatu yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Setiap hari, mereka perlu berkomunikasi dengan komunitas mereka untuk mentransfer informasi yang mereka butuhkan. Bahasa mengambil tempat penting dalam komunikasi. Tanpa bahasa, manusia tidak dapat memperbaiki kehidupannya. Brown (2000) menyatakan bahwa bahasa adalah sistem komunikasi dengan suara yang mengoperasikan organ atau ucapan atau pendengaran, di antara anggota atau komunitas tertentu, menggunakan pemrosesan simbol arti konvensional yang sewenang-wenang. Seperti yang kita ketahui, bahasa selalu ditingkatkan dari hari ke hari. Ini karena perubahan generasi manusia.
Generasi yang berbeda menciptakan kata-kata baru dalam bahasa mereka untuk komunitas mereka dan itu akan digunakan oleh komunitas mereka untuk berkomunikasi satu sama lain. Itu juga terjadi di Indonesia. Bahasa Indonesia sendiri merupakan bahasa nasional yang digunakan oleh masyarakat di Indonesia. Ini berisi sejumlah besar kata, sesuatu yang mungkin sudah jelas dari kamus. Bahasa Indonesia juga menciptakan kata baru dari bahasa mereka untuk berkomunikasi seperti “mantul”. Kata “mantul” dibuat berdasarkan proses morfologis dalam proses pembentukan kata dengan menggabungkan dua kata yang ada dalam bahasa Indonesia. Mereka adalah “mantap” dan “betul”. Artinya setiap manusia dapat menciptakan bahasa baru dengan komunitasnya melalui proses morfologis dalam pembentukan kata. Pembentukan kata sendiri adalah proses pembuatan kata baru dari kata-kata sebelumnya atau kata-kata yang tersedia dalam kamus.
Selain itu, Yule (1985) menyebutkan bahwa pembentukan kata adalah cara membentuk dan menciptakan kata-kata baru dari penggunaan kata-kata lama. Ada beberapa proses morfologis dalam pembentukan kata untuk menciptakan kata-kata baru dalam bahasa yaknicoinage, borrowing, compounding, blending, clipping, back-formation, convertion, acronym, derivation, inflection, multiple process, danreduplication. Melalui mereka, manusia dapat menciptakan kata-kata baru di komunitasnya. Dalam penelitian ini, penulis menemukan beberapa kata baru dalam bahasa Indonesia yang dihasilkan dalam komunikasi. Berikut adalah beberapa kata kata gaul yang terbentuk dalam proses morfologi yang digunakan dalam percakapan sehari-hari.
No | Words | Word-formation Process |
1. | Mager | Compounding |
2. | Bro | Clipping |
3. | Pansos | Compounding |
4. | Mantul | Compounding |
5. | Halu | Back-Formation |
6. | PAP | Acronym |
7. | Bucin | Compounding |
8. | Panson | Compounding |
9. | Pewe | Multiple-process |
10. | Sans | Clipping |
11. | Japri | Compounding |
A. Compounding (penggabungan)
Majemuk adalah salah satu proses pembentukan kata yang banyak digunakan oleh orang Indonesia untuk membuat kata-kata baru untuk komunikasi mereka yang berfungsi untuk menyederhanakan kata-kata. Hal ini terlihat dari kata-kata yang ditemukan dari bahasa Indonesia cover seperti “japri”, “bucin”, “mantul” dll. Proses penggabungan adalah menggabungkan dua kata lama menjadi kata baru. Misalnya kata “japri” berasal dari kata “jalur” dan “pribadi” juga terjadi pada kata “mager” yang diambil dari dua kata (malas dan gerak) yang digabungkan menjadi kata baru. Kasus yang sama pada kata “pansos” dan “bucin”.
B. Clipping (potongan)
Proses clipping adalah pengurangan elemen kata. Proses ini terjadi ketika kata lebih dari satu suku kata direduksi menjadi bentuk yang lebih pendek. Itu terjadi pada kata “sans” yang sebenarnya berasal dari kata “santai” yang memiliki dua suku kata (san dan tai) dan diperpendek menjadi satu suku kata (sans). Kasus yang sama terjadi pada kata “bro” yang merupakan kependekan dari kata “brother” yang memiliki dua suku kata (bro dan there).
C. Acronym (singkatan)
Akronim adalah proses pembentukan kata baru dengan pembentukan dari huruf-huruf awal himpunan kata lain. Itu terjadi pada kata “PAP” yang merupakan singkatan dari “post a picture”. Kata ini digunakan oleh orang Indonesia dalam percakapan mereka yang berarti mereka harus mengirimkan gambaran terkini tentang apa yang mereka lakukan sekarang.
D. Back-formation
Formasi balik adalah jenis khusus dari proses reduksi. Biasanya kata dari satu jenis (misalnya kata benda) direduksi menjadi kata jenis lain (misalnya kata kerja). Salah satu kata dalam bahasa Indonesia yang digunakan dalam percakapan santai adalah over back-formation process. Misalnya, kata “halu” berasal dari bahasa Indonesia asli “halusinasi”.
e. Multiple-process (proses gandan)
Multiple process adalah cara membuat kata baru dengan lebih dari satu proses yang bekerja pada kata tertentu. Misalnya kata waspish berasal dari kata White Anglo-Saxon Protestant sebagai proses akronim karena disingkat menjadi huruf awal “wasp” kemudian ditambahkan akhiran –ish sebagai proses derivasinya. Kasus sama juga terjadi pada kata “pewe” dalam bahasa Indonesia biasa. Diambil dari kata “posisi wenak” dan tercipta melalui dua proses. Proses pertama adalah akronim yang mula-mula menjadi “pw” kemudian berubah menjadi “pewe”.
REFERENCES
Brown, H. Douglas. 2000. Principles of language learning and teaching. Fourth Edition. New York: Addison Wesley Longman, inc.
Yule, George. (1985). The study of Language: 2th edition. Cambridge.
Penulis: Moh. Shofi Zuhri, M.Pd