Musibah adalah sesuatu yang tidak disenangi. Padamnya listrik ketika dibutuhkan adalah musibah, paketan habis disaat deadline pun juga musibah. Musibah berasal dari kata bahasa Arab ashaba yang artinya mengenai, menimpa, atau membinasakan. Musibah juga berarti kemalangan (al-baliyyah) atau setiap kejadian yang tidak diinginkan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia musibah berarti kejadian (peristiwa) menyedihkan yang menimpa, malapetaka atau bencana.
Musibah merupakan kejadian yang datang atas ketentuan Allah SWT dan tidak bisa ditolak. Merujuk pada ayat al Qur’an ada beberapa macam musibah,
- Ujian bagi keimanan dan kesabaran seseorang. Ini merupakan keniscayaan dalam hidup (QS. al-Ankabut: 2-3),
- Sebagai cara yang diberikan oleh Allah untuk pengampunan dosa (QS. Ali Imran 140-141).
- Sebagai pembalasan atas kesalahan (QS. al-Ankabut 40)
- Sebagai obat atas penyakit yang diderita (QS. al-Mukminun 75-76)
Selanjutnya Alquran juga mengisyaratkan bahwa musibah terjadi akibat memperturutkan nafsu atau kebodohan manusia (QS. asy-Syura 30 dan Thaha 81). Karena itu Allah memerintahkan manusia untuk selalu belajar, dan Nabi SAW mengingatkan lewat sabdanya: ”Jadilah seorang cendekiawan, atau penuntut ilmu, atau pendengar ilmu yang baik, atau pencipta ilmu, dan jangan menjadi yang kelima (orang bodoh), karena jika demikian engkau akan celaka.”
Jika digarisbawahi maka musibah diberikan untuk kebaikan bagi manusia.Pemilik perahu yang dibocorkan oleh Nabi Musa adalah orang-orang miskin, hal tersebut tidak menyenangkan para pemiliknya, itu musibah bagi mereka. Namun, pada hakikatnya tidak demikian, perahu itu adalah milik orang-orang miskin yang bekerja di laut, dibocorkan agar nampak tidak sempurna olehraja (penguasa) yang akan mengambil perahu-perahu yang baik secara paksa (QS al-Kahfi: 79). Mudah-mudahan musibah yang dihadapi bangsa kita ini adalah jenis musibah ini.
Namun, tidak dapat kita elak jika bangsa kita saat ini sedang sakit. Kemaksiatan sudah mewabah, sebagian besar manusia bahkan tidak merasa terwabah. Bagaimana cara mengobati jika yang sakit pun tidak merasa dirinya sakit.
Pergaulan lawan jenis di luar tatanan agama sudah terjadi di mana-mana. HP sudah menjadi kebutuhan pokok bagi setiap usia, tidak sedikit dari mereka yang salah mengkonsumsinya. Korupsi sudah mulai menjadi tujuan bersama. Anak lupa kalau orang tua adalah harta yang berharga.Orang tua lupa bahwa anak bukanlah miliknya. Muncul para pemuda berseragam hitam yang nomaden di tepi jalan. Minuman keras dan narkoba menjadi penawar kegelisahan.
Apakah hal yang tidak menyenangkan tersebut adalah musibah?. Apakah hal yang demikian justru menjadi undangan datangnya musibah?.
Marilah kita jawab pertanyaan ini dengan sabar menghadapinya! Sabar menjadi cara menghadapi musibah dalam Islam. Sabar adalah menahan diri terhadap apa-apa yang dibenci. Meninggalkan sikap sabar dengan berputus asa tidak akan memberikan kebaikan. Putus asa adalah berprasangka buruk terhadap Allah swt yang jelas merupakan hal tidak baik.
Selanjutnya, ikhtiar merupakan hal baik dalam menghadapi musibah.Ikhtiar menjadi sebuah upaya lahiriah yang diperintahkan oleh Islam ketika datang musibah. Berdiam diri menunggu bantuan orang lain adalah hal yang tidak baik. (QS ar-Ra’du: 11). Berdoa dan berdzikir adalah hal ketiga yang wajib kita lakukan. Berdoa adalah memohon kebaikan kepada Allah dan berdzikir merupakan media yang mengantarkan kita untuk selalu ingat kepada Allah yang memberikan musibah dan menghilangkannya. Dengan berdzikir hati akan lebih tenang. ” (QS ar-Ra’du: 28).
Selain itu, berusaha mengetahui hikmah di balik musibah serta beriman dan lapang dada pada ketentuan Allahakan memberikan rasa ringan dalam menghadapi musibah. Semoga musibah yang melanda bangsa kita adalah musibah yg diberikan untuk menjadikan bangsa ini lebih baik.Amin. WaAllahu a’lam.
Penulis; Nurul Hidayati, M.Pd
Editor; Intihaul Khiyaroh, M.A