Hari ini, Jum’at (03/05/2019) mahasiswa prodi PGMI Semester 4 lagi berkumpul untuk menampilkan pertunjukan seni tari sebagai bagian tugas wajib UAS mata kuliah Seni Tari. Pada hakekatnya ragam gerak berbeda antara tarian satu dengan yang lainnya akan menjadi ciri khas tersendiri, menghargai perbedaan itu dan mensyukurinya bahwa Tuhan Yang Maha Esa telah menciptakan suku dan bangsa yang berbeda-beda. Keanekaragaman ragam gerak dasar tari adalah rahmat Tuhan dan adalah kenyataan maka perlu dihargai dan disyukuri keberadaannya. Tuhan menciptakan manusia dari berbagai macam suku dan bangsa. Gerak berawal dari gerak-gerak tari primitif, gerak klasik dan gerak rakyat. Dari perbedaan gerak tari itu maka terlahir tarian yang mempunyai ciri khas gerak tertentu. Tari telah menjadi bagian dari kehidupan seorang seniman tari. Dengan menari seorang penari dapat mengekspresikan jiwanya melalui gerak tari yang mempunyai nilai estetika tinggi. Gerak dasar tari yang mempunyai simbol atau makna dalam tarian itu akan mempunyai nilai estetis tersendiri. Melalui gerak seorang penari dapat berkomunikasi dengan penikmatnya, dan sebab gerak seseorang dapat berekpresi dengan terus mengembangkan gerak itu menjadi lebih gerak yang baru.Setiap tari mempunyai ragam gerak dasar yang dirangkai menjadi sebuah tarian. Gerak dasar tari terdiri dari unsur gerak kepala, tangan, badan atau kaki. Gerak dan sikap yang dilakukan dengan teknik yang tepat akan melahirkan rasa dalam melakukannya. Teknik dalam melaksanakan gerak yang tepat akan mempengaruhi kesatuan struktur gerak yang dibuatnya. Setiap tarian mempunyai simbol dan jenis ragam gerak dasar untuk menjadikan ciri khas gerak pada tarian itu. Sehingga tarian itu mempunyai nilai estetis tinggi untuk dapat dinikmati. Pertunjukan tari kali ini terbagi oleh tiga kelompok, kelompok 1 menampilkan Tari Kipas, kelompok 2 menampilkan Tari Jaranan dan kelompok 3 menampilkan Tari Merak. (shc, 2019)