Oleh: Wahyun Nabilatun Nabighoh, M.Pd. (Dosen Tetap Pendidikan Islam Anak Usia Dini IAI Tarbiyatut Tholabah Lamongan)
(Gambar Ilustrasi: https://paudit.alhasanah.sch.id/)
Pada zaman sekarang, bekerja dan berkarir merupakan hal yang lumrah dilakukan oleh seorang wanita, termasuk yang menyandang status sebagai seorang ibu. Memiliki anak namun tetap melanjutkan karir adalah pilihan yang sering membuat para ibu dilema karena harus meninggalkan anak ketika bekerja. Berangkat dari hal itu, maka TPA bisa menjadi salah satu solusi yang tepat bagi orangtua untuk menitipkan anaknya. Taman Pengasuhan Anak atau Taman Penitipan Anak (TPA) adalah sarana pendidikan dan pembinaan yang disediakan bagi anak usia dini sebagai upaya pengganti keluarga dalam jangka waktu tertentu yang telah disediakan bagi anak selama orangtua tidak bisa mengasuh anaknya karena berbagai alasan tertentu misalnya bekerja. Menurut Walujo dan Listyowati (2017:05) Taman penitipan anak merupakan salah satu bentuk pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan non formal yang menyelengarakan program pendidikan sekaligus pengasuhan dan kesejahteraan anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun.
Taman pengasuhan anak di Indonesia sendiri terus menerus mengalami perkembangan baik dari segi berkembang jumlahnya maupun standar mutunya. Pengembangan taman pengasuhan anak dilakukan demi membantu pihak orangtua. TPA bukan hanya sekedar tempat dimana anak dititipkan ketika orangtua memiliki kepentingan lain, melaikan tempat dimana anak diasuh, diasah, dan diberi kasih sayang. Jadi pemilihan TPA yang tepat bisa membantu orangtua dalam memberikan program stimulasi dan rangsangan bagi anak ketika anak sedang tidak dalam pengasuhan orangtua. Oleh sebab itu alangkah baiknya orangtua benar-benar memperhatikan pemilihan taman pengasuhan anak yang tepat bagi anak dan tidak secara asal-asalan. Hal ini agar anak bisa merasa nyaman, dihargai, dan tetap mendapat program stimulasi. Selain itu orangtua juga harus memperhatikan faktor lain dalam pemilihan TPA misalnya faktor izin pendirian TPA, faktor lingkungan TPA tersebut berada, faktor kemampuan pendidik di taman pengasuhan anak, faktor kebersihan ditempat tersebut, dan faktor lain seperti jam pengasuhan dan penitipan anak yang disediakan supaya sesuai dengan kebutuhan orangtua.
Ada berbagai macam jenis TPA yang ditawarkan di Indonesia misalnya berdasarkan waktu layanan diantaranya ada TPA sehari penuh, TPA setengah hari, dan TPA temporer. Jika dilihat berdasarkan tempat penyelenggaraan ada jenisnya seperti TPA perumahan, TPA pasar, TPA pusat pertokoan, TPA rumah sakit, TPA perkebunan, TPA perkantoran, TPA pantai, TPA pabrik, dan TPA mall yang sangat menjadi andalan ketika orangtua berbelanja. Mengingat banyaknya jenis TPA sebagai pilihan yang dapat digunakan untuk membantu orangtua dalam melakukan tindak pengawasan dan pengasuhan bagi anak ketika orangtua tidak bersama anak, maka orangtua harus cermat dan memilah taman pengasuhan anak mana yang cocok bagi anak dan orangtua. Pemilihan taman pengasuhan anak yang benar juga membantu orangtua secara optimal untuk menjaga dan merawat anak sebaik mungkin.
Mengingat TPA adalah tempat dimana peranan keluarga dapat digantikan sementara waktu oleh taman pengasuhan anak maka di taman pengasuhan anak tersebut harus bena-benar menjaga dan mendidik anak sebaik mungkin agar anak ia dapat meningkat kualitasnya, diantara dengan:
- Dapat mengasah dan memberikan dukungan pada anak supaya tetap dapat belajar melalui bermain agar tetap mendapatkan pengalaman yang beguna dalam mengembangkan segala potensi yang dimiliki anak walau tidak sedang bersama dengan orangtua. Hal ini dapat meyebabkan anak dapat meningkatkan kualitas dirinya dengan cara belajar banyak hal melalui bermain terutama dalam kemampuan life skilnya yang tentu akan berguna bagi kehidupan anak kedepannya supaya anak mandiri dan tidak bergantung pada orang lain dikemudian hari. Kemampuan life skil dapat membantu anak dalam berbagai hal dan mampu menolong dirinya sendiri dan menjadikan anak mandiri. Oleh sebab itu anak harus dilatih dan diasah kemampuan keterampilan hidupnya sejak dini walaupun sedang berada di taman pengasuhan anak agar anak terbiasa secara mandiri dan tidak bergantung pada orang lain. Kemampuan yang juga diajarkan di taman pengasuhan anak diantaranya mencuci tangan, menggosok gigi, toilet training, serta belajar banyak hal seperti pengenalan warna dan sebagainya melalui bermain.
- Dapat memberikan kasih sayang dan memenuhi kebutuhan peserta didik untuk mendapat perlindungan dari berbagai pengaruh kesehatan, menjaga pola pertumbuhan dan perkembangan, menjauhkan anak dari tindakan kekerasan dan berbagai bentuk kejahatan yang ditujukan pada anak. Dengan mendapat pengasihan secara baik, benar, dan holistic maka sudah dapat dipastikan bahwa ini akan berpengaruh pada kualitas hidup anak yang akan menjadi lebih baik. Dengan demikian kualitas anak juga meningkat kearah lebih baik karena sudah terjaga dalam bentuk asih yang diberikan oleh taman pengasuhan anak.
- Taman pengasuhan anak harus bisa memberikan pengasuhan melalui pembiasaan yang dilakukan secara konsisten untuk membentuk perilaku dan kualitas kepribadian diri anak. Seperti halnya selalu mengajarkan hal-hal bernilai positif dan berbau penerapan budi pekerti yang baik dan sesuai norma yang berlaku dilingkungan masyarakat sehingga anak menigkatlah kualitas dari segi kemampuan interaksi dengan orang lain dan kemampuan kepribadian serta jati dirinya.
Mengingat hal di atas, maka taman pengasuhan anak harus benar-benar diperhatikan. Orangtua harus pandai memilih taman pengasuhan anak yang baik agar dapat terpenuhinya semua kebutuhan anak baik asah, asih, dan asuh. Kemudian yang terpenting adalah segala program pemberian stimulasi dan rangsangan dapat tetap berjalan dengan baik sehingga orangtua tetap bisa mengetahui dan memenuhi kebutuhan anak melalui pendidik yang berada di TPA dalam waktu tertentu.Taman pengasuhan anak atau tempat penitipan anak bisa dikatakan membantu meningkatkan kualitas hidup anak menjadi lebih baik, karena dengan menitipkan anak di taman pengasuhan anak maka anak tentunya akan mendapatkan berbagai kegiatan dan pembelajaran yang baik dan menyenangkan sesuai dengan standar pencapaian perkembangan anak, namun juga perlu digaris bawahi bahwa hal ini hanya berlaku bagi taman pengasuhan anak yang benar-benar sudah menerapkan pembelajaran sesuai dengan acuan pemerintah dan standar pendirian lembaga pendidikan anak usia dini yang ditetapkan.
Taman pengasuhan anak berperan besar bagi peningkatan kualitas anak di Indonesia menjadi lebih baik jika dibandingkan dengan membiarkan anak di rumah bersama dengan pengasuh atau pembantu atau bahkan dititipkan ditetangga dalam rentang waktu yang lumayan cukup lama yang tidak berpengalaman dalam bidang pendidikan anak usia dini. Hal ini sangat dikhawatirkan bahwa anak akan mengalami kekurangan pemenuhan kebutuhan dan kurangnya segi perhatian dan stimulasi yang diberikan pada anak tidak sesuai dengan apa yang harusnya diberikan pada anak sesuainya. Maka lebih baik orangtua yang sibuk dan terpaksa menitipkan anaknya, alangkah lebih baiknya menitipkan anaknya di taman pengasuhan anak agar anak terpenuhi kebutuhannya dari segi asah, asih, asuh tertama pemberian rangsangan dan stimulasi dalam kegiatan belajar sambil bermain bagi anak. Agar layanan belajar di taman pengasuhan anak dapat berjalan dengan efektif maka lembaga penyelenggaran taman pengasuhan anak harus memenuhi standar pelayanan minimal agar dapat membantu mengembangkan dan meninkatkan kualitas anak dalam hidupnya menuju ketahap meningkat lebih baik lagi. Selain itu dengan memilih taman pengasuhan anak atau TPA dengan benar maka anak akan dipantau dan diawasi oleh tenaga professional yang jelas memiliki pengalaman dan pendidikan yang cukup mewadai dalam hal memberikan tindakan pengasuhan bagi anak.selain itu dengan memilih taman pengasuhan anak maka aktivitas yang dilakukan anak akan lebih terarah dan terkontrol dengan baik.