Memahami P5-PPRA dalam Kurikulum Merdeka

by | Nov 23, 2023 | Opini | 0 comments

Oleh: Shibi Zuharoul Mardliyah, M.Pd (Dosen Tetap Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah Lamongan)

Gambar Ilustrasi (Sumber:https://www.nomifrod.com/)

P5-PPRA merupakan singkatan dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran siswa terhadap nilai-nilai Pancasila dan konsep Rahmatan Lil Alamin. P5-PPRA Sebuah ikhtiar untuk merawat tradisi dan menyemai gagasan beragama yang ramah dan moderat. Gagasan Rahmatan lil Alamin sesungguhnya adalah salah satu opsi merawat kebhinnekaan Indonesia tanpa harus mencabut tradisi dan kebudayaan yang ada.

Mengembangkan konsep agama moderat di tengah umat sangatlah penting, khususnya di Indonesia. Karena di negara ini terdapat banyak aliran dalam agama, pola pikir yang beragam, dan multi-etnis. Sebagai negara yang berlandaskan falsafah Pancasila, Pancasila dapat dipandang sebagai salah satu perwujudan dari Rahmatan lil Alamin. Banyak nilai-nilai luhur yang ada dalam Pancasila selaras dengan ajaran agama. Agama dan Pancasila yang terbangun harmonis dalam sistem demokrasi Indonesia,terbukti dan diharapkan akan terus mampu menangkal virus radikalisme politik, agama,etnis dan lain sebagainya.

Projek adalah serangkaian kegiatan untuk mencapai sebuah tujuan tertentu dengan cara menelaah dan mengimplementasikan suatu tema menantang. Projek didesain agar peserta didik dapat melakukan investigasi, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan. Peserta didik bekerja dalam periode waktu yang telah dijadwalkan untuk menghasilkan karya, produk, dan/atau aksi.

Dalam Profil Pelajar Pancasila terdapat beberapa dimensi dan nilai yang menunjukkan bahwa profil pelajar tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia sekaligus warga dunia yang:

  1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia;
  2. Berkebhinekaan global;
  3. Bergotong-royong;
  4. Mandiri;
  5. Bernalar kritis;
  6. Kreatif.

Sekaligus pelajar juga mengamalkan nilai-nilai beragama yang moderat, baik sebagai pelajar Indonesia maupun warga dunia. Nilai moderasi beragama ini meliputi:

  1. Berkeadaban (ta’addub);
  2. Keteladanan (qudwah);
  3. Kewarganegaraan dan kebangsaan (muwaṭanah);
  4. Mengambil jalan tengah (tawassuṭ);
  5. Berimbang (tawāzun);
  6. Lurus dan tegas (I’tidāl);
  7. Kesetaraan (musāwah);
  8. Musyawarah (syūra);
  9. Toleransi (tasāmuh);
  10. Dinamis dan inovatif (taṭawwur wa ibtikār)

Kedudukan P5-PPRA Merupakan dua nilai yang dalam kegiatannya menjadi satu dan penilaiannya terdeskripsikan masing-masing. Dilaksanakan di dalam Kokurikuler yang mengacu pada Dimensi Profil Pelajar Pancasila dan Nilai-nilai P5-PPRA dapat juga dilaksanakan terintegrasi Intrakurikuler dan Ekstrakurikuler.

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin memliki 9 prinsip dalam penerapannya, yaitu:

  1. Prinsip Holistik
  2. Prinsip Kontekstual
  3. Prinsip Berpusat pada PesertaDidik
  4. Prinsip Eksploratif
  5. Prinsip Kolaboratif
  6. Prinsip keberagaman
  7. Prinsip kemandirian
  8. Prinsip kebermanfaatan
  9. Prinsip Religiusitas

Adapun Langkah-langkah dalam mendesain Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin, yaitu:

  1. Membentuk tim fasilitator

Kepala satuan pendidikan menyusun tim fasilitator Projek. Tim ini berperan merencanakan dan melaksanakan kegiatan Projek untuk seluruh kelas.

2. Mengidentifkasi tingkat kesiapan satuan Pendidikan

Kepala satuan pendidikan bersama tim fasilitator merefleksikan dan menentukan tingkat kesiapan satuan Pendidikan.

3. Merancang dimensi, tema dan alokasi waktu P5-PPRA

Tim fasilitator menentukan fokus dimensi profil pelajar Pancasila dan nilai rahmatan lil alamin. Tema Projek serta merancang jumlah Projek beserta alokasi waktunya. (Dimensi, nilai moderasi beragama dan tema dipilih berdasarkan kondisi dan kebutuhan satuan pendidikan).

4. Menyusun modul projek

Tim fasilitator menyusun modul Projek sesuai tingkat kesiapan satuan pendidikan dengan tahapan umum: menentukan sub elemen mengembangkan topik, alur, dan durasi Projek, serta mengembangkan aktivitas dan asesmen Projek.

5. Merancang strategi pelaporan hasil Projek

Tim fasilitator merencanakan strategi pengolahan dan pelaporan hasil Projek

Banyak sekali manfaat Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin untuk satuan Pendidikan, Pendidik dan peserta didik. Yaitu :

  1. Untuk satuan Pendidikan
    • Menjadikan satuan pendidikan sebagai sebuah ekosistem yang terbuka untuk partisipasi dan keterlibatan masyarakat.
    • Menjadikan satuan pendidikan sebagai organisasi pembelajaran yang berkontribusi kepada lingkungan dan komunitas di sekitarnya
  2. Untuk Pendidik
    • Memberikan ruang dan waktu untuk mengembangkan kompetensi dan memperkuat karakter profl pelajar Pancasila dan Pelajar Rahmatanlil Alamin bagi peserta didik dan dirinya sendiri.
    • Memberikan kesempatan yang luas untuk merancang kegiatan pembelajaran yang berdampak pada pesertadidik.
    • Mengembangkan kompetensi sebagai pendidik yang terbuka untuk berkolaborasi dengan pendidik dari mata pelajaran lain untuk memperkaya proses pembelajaran .
  3. Untuk peserta didik
    • Mengembangkan kompetensi dan memperkuat karakter profil pelajarPancasila dan Pelajar Rahmatan lil Alamin untuk menghadapi tantangan dunia yangs emakin kompleks.
    • Mengasah inisiatif dan partisipasi untuk merencanakan pembelajaran secara aktif dan berkelanjutan.
    • Mengembangkan keterampilan, sikap, danpengetahuan yang dibutuhkan dalam mengerjakan projek pada periode waktu tertentu.
    • Melatih kemampuan pemecahan masalah dalam beragam situasi belajar.
    • Memperlihatkan tanggung jawab dan kepedulian terhadap isu di lingkungan sekitar sebagai salah satu bentuk hasil belajar.
    • Mengasah daya belajar dan kepemimpinan peserta didik dalam proses pembelajaran