Perlu diketahui bahwa publikasi peneliti di kalangan akademisi masih dikatakan sangat rendah. Salah satu faktor penyebabnya adalah budaya menulis yang belum berkembang di masyarakat pada umumnya, perguruan tinggi khususnya, dan atau rendahnya kemauan dan kemampuan menulis hasil-hasil penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat dalam jurnal ilmiah bermutu. Tidak mengherankan jika kemudian diseminasi hasil-hasil riset dan pengabdian kepada masyarakat melalui jurnal ilmiah nasional dan internasional masih rendah. Pengembangan budaya dan kemampuan terutama motivasi menulis, menjadi suatu tantangan dan permasalahan yang harus segera dapat diatasi.Di sisi lain, menampilkan jurnal ilmiah yang bermutu juga bukan merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Di Indonesia masih sedikit sekali jurnal ilmiah yang mampu memuat naskah-naskah bermutu. Ada dua pemasalahan umum yang dihadapi para pengelola berkala ilmiah, yaitu (1) ketersediaan naskah bermutu; dan (2) keberlanjutan pengelolaaan berkala. Naskah bermutu sangat terbatas karena pada umumnya peneliti belum mempunyai komitmen yang cukup untuk mempublikasikan hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat melalui berkala ilmiah. Motivasi melakukan penelitian tidak diimbangi dengan tanggung jawab akademis sebagai peneliti untuk menyebarluaskan hasil-hasil penelitiannya yang sangat berguna bagi masyarakat luas baik untuk kepentingan praktis maupun pengembangan teoritis. Atau kadang kala pengelola berkala juga tidak melakukan penelaahan, penyuntingan dan pengelolaan berkala secara optimal. Hal ini berdampak pada rendahnya mutu artikel yang diloloskan/dimuat.Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi berbagai persoalan tersebut adalah dengan melakukan peningkatan mutu pengelolaan berkala ilmiah secara sistematis dan berkelanjutan. Untuk LP3M IAI TABAH berinisiatif dengan mengadakan workshop penelitian dan luaran, sebagai pemantik semangat bagi para dosen untuk menulis dan mempublikasikan di jurnal ilmiah terakreditasi, sesi pertama diisi tentang pengembangan penelitian dan sesi kedua, di isi perihal publikasi jurnal ilmiah. (sjahid)