Ada sekitar 350 pondok pesantren yang tergabung dalam One Pesantren One Product (OPOP) Jawa Timur pada Tahun 2020 dan hanya 30 pondok pesantren yang ikut serta dalam OPOP Expo 2020 di Maspion Square selama tiga hari, mulai tanggal 18-20 Desember 2020. Salah satu peserta yang masuk dalam daftar tersebut adalah Pondok Pesantren Tarbiyatut Tholabah Kranji Paciran Lamongan dengan mengirimkan delegasinya Sifwatir Rif’ah, MM dan Imam Syafi’i, S.Pd.I selaku Ketua Laboratorium dan Penggerak Kewirausahaan Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah. Jumat (18/12/2020).
OPOP Expo 2020 sendiri merupakan kegiatan kali kedua, yang dihadiri sekaligus dibuka secara langsung oleh Gubernur Jawa Timur Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si. Menurutnya, keberadaan OPOP menjadi salah satu penggerak ekonomi Indonesia di tengah pandemi COVID-19. “UMKM yang dimiliki Pesantren ini jika berjalan dengan baik maka bisa menopang perekonomian ditengah pandemi saat ini,” tuturnya.
Tema OPOP Expo 2020 adalah “Pesantren Berdaya, Masyarakat Sejahtera” yang merupakan salah satu langkah Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) untuk mendukung Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang dimiliki Pesantren. Dimana Indonesia adalah salah satu negara dengan umat Islam terbesar di dunia. Namun, Indonesia masih menjadi importir halal food terbesar di dunia. Oleh Karena itu, melalui OPOP Jatim, Indonesia bisa menjadi eksporter halal food terbesar di dunia, tambahnya.
Koperasi Syariah IAI Tabah sendiri juga kali kedua mengikuti kegiatan OPOP Expo 2020 dengan mendisplay produk-produk hasil karya santri/mahasiswa, SMK Terpadu TABAH, alumni, dan masyarakat binaan kampus/pondok dalam event tersebut. Di antaranya adalah: batik, jilbab, desain baju, aneke camilan, kopi dan olehan hasil laut. Antusias pengunjung pun terhadap produk kami juga luar biasa.
Harapannya, produksi dan pemasaran produk-produk koperasi bisa terus berkembang sehingga menjadi pesantren yang mandiri dan berdaya secara ekonomi dan mensejahterakan umat. (Sifwa)