Hari ini Jum’at (19/1/2018), bertempat di Aula Pondok Pesantren Tarbiyatut Tholabah, seluruh Civitas Akademika IAI TABAH menyelenggarakan Studium General dengan mengangkat topik Al Qur’an dan Intelektualitas: Menyeimbangkan nalar kritis melalui internalisasi nilai Qur’ani. Pada kesempatan ini selaku pembicaranya adalah Wakil Direktur Ummi Foundation Surabaya, Ustadz Ghafur yang didampingi Tim Ummi Daerah Lamongan dan koordinator Tim UMMI IAI TABAH. Namun sebelum ustadz Ghofur memberikan orasi ilmiahnya terlebih dahulu memberikan sertifikat UMMI kepada mahasiswa dan mahasiswi IAI TABAH yang telah dinyatakan lulus tashih UMMI. Pada orasi ilmiahnya di hadapan para dosen, mahasiswa dan wali mahasiswa IAI TABAH menegaskan metode membaca Al Qur’an dengan metode UMMI dapat dijadikan dasar utama dalam membangun Generasi Qur’ani, khususnya di dalam Pembelajaran Al Qur’an. Program ini juga untuk membantu bagi lembaga untuk meningkatkan kemampuan pengolahan. pengelolaan dan pembelajaran Al Qur’an yang efektif, mudah, menyenangkan dan menyentuh hati. Melalui tahapan program ini menjamin setiap mahasiswa dan dosen akan mampu memahami metodologi pengajaran Al Qur’an serta tahapan-tahapannya dan pengelolaan kelas dengan baik. Kemudian beliau memberikan contoh dari hasil penelitian tahun 2009, bahwasannya korelasi prestasi membaca Al Qur’an dengan baik dan benar akan membawa dampak yang jelas terhadap prestasi akademiknya pula. Maka bagi para mahasiswa yang memiliki sertifikasi UMMI janganlah berkecil hati, kadang timbul pertanyaan, setelah dapat sertifikasi ini mau diapakan? Atau hanya dipajang di ruang tamu dengan bingkai yang bagus?. Saya yakin dari mahasiswa dan mahasiswi ini akan timbul pertanyaan seperti itu, ucap Ustadz Ghofur. Tapi pertanyaan ini dengan tegas saya jawab, lembaga-lembaga pendidikan yang ada di sekitar anda maupun di seluruh nusantara ini dengan tangan terbuka akan menerima anda sebagai ustadznya (baca: pengajar pembelajaran Al Qur’an). Metode UMMI memiliki sinergi terhadap lonjakan personal dan lojakan institusional, lanjut Ustadz Ghofur.
Pada Studium General ini pula Bapak Rektor IAI TABAH Dr. Imam Azhar, M.Pd. dalam sambutannya memaparkan IAI TABAH telah mentransformasi yang lebih baik, suatu lembaga yang kokoh dan dinamis harus berperan teguh pada tiga pilar yaitu; lembaga internalnya, masyarakat dan stakeholder. Kuliah di IAI TABAH mempunyai keunggulan dibandingkan dengan lainnya, yaitu; pertama, mahasiswa wajib mengikuti baca Al Qur’an metode UMMI yang ditempuh selama 1 tahun bersertifikat, sehingga hal ini sebagai syarat sah dalam mengikuti skripsi. Kedua, mahasiswa IAI TABAH diberikan keterampilan baca kitab kuning Al Miftah Lil Ulum yang mengadopsi pada Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan. IAI TABAH selalu berpegang teguh pada BERLIAN CEMERLANG, Bertanggungjawab, Disiplin dan Amanah. Serta Cepat, Meringankan dan Langsung. APA KABAR IAI TABAH… Alhamdulillah, Unggul, Religius, Berdayasaing. (SHC)